Senin, 13 Juni 2011

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS, kenali untuk dihindari Sesuai dengan sebutannya, “Penyakit Menular Seksual” (PMS), adalah penyakit-penyakit yang umumnya dapat ditularkan melalui berbagai kontak/cara hubungan seksual, macamnya juga sangat banyak, beberapa diantaranya ada yang menyebabkan mandul (infertilitas), cacat, bahkan kematian, bila tidak segera mendapat perawatan/pengobatan yang baik dan benar. Sebelumnya PMS lebih dikenal dengan sebutan penyakit kelamin. hal ini bisa dimaklumi karena penyakit tersebut umumnya memang timbul disekitar kelamin yang terjadi akibat adanya hubungan seksual. Adapun penyebab PMS, sedikitnya juga terdiri dari lima macam ‘kuman’ yaitu: Bakteri, virus, protozoa, jamur dan parasit. Kuman-kuman tersebut berpindah dari tubuh atau darah orang yang telah terinfeksi, kepada yang masih sehat dan biasanya memang terjadi melalui hubungan seksual. Saat ini penyebaran PMS semakin memprihatinkan lalu, siapakah sebenarnya yang pertama kali menularkan penyakit kelamin? pria atau wanita?. Tidak ada yang dapat memastikannya. Mirip dengan pertanyaan: Mana yang lebih dahulu, ayam atau telur?. PMS tidak terbatas hanya akan terjadi/menyerang kepada orang dewasa, atau remaja tetapi juga kepada anak-anak. PMS dapat pula menular kepada janin yang sedang dikandung oleh ibu yang terinfeksi/mengindap PMS. Juga melalui jarum suntik yang tidak steril, dan akibat transfusi darah yang juga tidak steril, telah tercemar kuman/virus. Sama pula halnya dengan penyakit Hepatitis B, yang sesungguhnya bukan penyakit kelamin, tetapi dapat ditularkan lewat hubungan seksual, jarum suntik, dan juga akibat transfusi darah. Dibawah ini kami coba sajikan beberapa jenis PMS untuk dapat dikenali dan dihindarkan antara lain: SIFILIS Sifilis adalah suatu penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman treponema palidum, bentuknya sangat kecil dan berpilin-pilin. Kuman atau bakteri tersebut umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan mulut yang hangat dan basah. Sifilis tidak ditularkan tanpa hubungan seksual, apalagi melalui benda mati seperti misalnya bangku, tempat duduk tiolet, handuk, gelas, atau benda-benda lain yang bekas digunakan/dipakai oleh pengindap. Namun demikian, selain penularanan sifilis melalui hubungan seksual, sifilis masih dapat menular melalui alat suntik atau transfusi darah yang mengandung kuman tersebut. Gambar Sifilis stadium 2, bentuk kondodilomalata didaerah penis, skrotum dan inguinitas. GONORE Gonore, adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman kecil berbentuk diplokokus, yaitu seperti biji kopi yang terbelah, dan disebut gonokokus, atau juga oleh sejenis virus yang disebut klamidia trakomatis. Terutama yang diakibatkan oleh mikro-organisme yang dikenal dengan nama neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, namun demikian penularan penyakit ini dapat juga diakibatkan karena “sentuhan tangan, pakaian, atau barang-barang yang telah digunakan penderita/orang yang mengindap penyakit gonore. Ciri-ciri orang yang terkena gonore adalah: bila pria, ia akan merasa ‘panas’ ketika buang air kecil (kencing), dan bila diamati, ternyata setelah mengeluarkan air seni, dari ujung alat kelaminnya akan terlihat adanya nanah yang ikut terbawa keluar. Pada wanita gonore umumnya tidak menimbulkan rasa panas atau sakit, terkecuali jika ia terjangkit penyakit keputihan dengan gelaja keluarnya semacam lendir atau cairan kuning kehijau-hijauan (semacam nanah), dalam jumlah yang cukup banyak. Selain menimbulkan rasa panas dan bernanah, gonore juga menyebabkan merah dan bengkak pada ujung alat kelamin kaum pria, juga diseliling vagina (liang senggama) kaum wanita. KLAMIDIA Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus chlamydia trachomatis (klamidia trakomatis). Klamidia, sering menyebabkan apa yang dinamakan uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari hubungan seksual yang terjadi pada pria. Sedangkan pada wanita klamidia lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis), yaitu infeksi leher rahim, dan penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan menyebabkan infertilitas. Gejala-gejala klamidia yang tampak pada pria adalah: keluarnya cairan berwarna kuning kehijau-hijauan dari penis (umumnya pagi hari); tertutupnya ujung penis oleh ‘pus’ atau ‘duh’ (nanah) yang mengering; nyeri saat kencing; serta meningkatnya frekunsi kencing. Namun hampir sekitar 50 persen pria yang terinfeksi, tidak mengalami gejala. Sedangkan gejala pada wanita adalah timbulnya chanroid/soft chancre, yakni ulkus (bisul) lunak, yang disebabkan oleh basilus (bakteri berbentuk batang), yang ditularkan akibat hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi. Selain itu kemungkinan akan terjadi pembengkakan yang ditandai dengan sekret (cairan dari produk kelenjar) yang berwarna kuning, nyeri pada pelvis, atau perdarahan selama hubungan seksual. Mungkin pula akan terserang demam atau menimbulkan nyeri, dan menyebabkan panas saat buang air kecil. HERPES Herpes sebenarnya hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2. Herpes simplek tipe 1, umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe 2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes genitalis. Gejala penyakit herpes mirif dengan flu yakni dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan, pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam. Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul. Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet), seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya hespes kelamin, bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita). Bagaimana menghindarinya? Untuk menghindari Penyakit Menular Seks seksual, yang paling mudah adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi PMS. Namun hal ini tentunya tidak mudah dilakukan. Dibawah ini kami mencoba menyampai upaya pencegahan antara lain sebagai berikut: § Selalu menjaga higienis ( kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur. § Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan. § Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS § Mintalah jarum suntik baru setiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum suntik. Masih banyak penyakit menular seksual, seperti yang sedang menjadi perhatian kita semua seperti HIV/AIDS, yang akan kami sajikan pada penulisan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar